UJI DAYA HAMBAT PERASAN BUAH JERUK SIAM BANJAR (Citrus reticulata) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysenteriae
DOI:
https://doi.org/10.36387/jiis.v2i2.122Keywords:
Inhibition, Banjar Siam Orange Squeeze, Citrus reticulata, Shigella dysenteriaeAbstract
Jeruk siam (Citrus reticulata) merupakan jenis jeruk yang banyak terdapat di Kalimantan Selatan dan merupakan varietas unggul nasional dengan nama jeruk siam Banjar. Buah jeruk mengandung metabolit sekunder flavonoid, alkaloid dan saponin yang menyebabkan terjadinya kerusakan permeabilitas dinding sel bakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya hambat perasan buah jeruk siam banjar terhadap pertumbuhan Shigella dysenteriae.
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental laboratorium. Uji daya hambat perasan buah jeruk siam banjar (Citrus reticulata) terhadap pertumbuhan Shigella dysenteriae dilakukan dengan metode difusi yang dilakukan di Laboratorium Bakteriologi Balai Veteriner Banjarbaru.
Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa perasan buah jeruk siam banjar mengandung alkaloid, saponin, dan flavonoid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perasan buah jeruk siam banjar memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan Shigella dysenteriae secara in vitro dengan konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100%. Semakin tinggi konsentrasi perasan buah jeruk siam banjar, semakin besar diameter zona hambat yang dihasilkan.References
Dahlan, M.S. 2013, Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan, Edisi 5, Salemba Medika, Jakarta, Indonesia.
Ganiswarna, S. 1995, Farmakologi dan Terapi, Edisi 4, Penerbit UI, Jakarta, Indonesia cit Darsana, I.G.O., Besung, I.N.K., dan Mahatmi, H., 2012, Potensi Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) Dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Escherichia Coli Secara In Vitro,Indonesia Medicus Veterinus, 2012 1(3) :337 – 351.
Heinrich, M., Barnes, J., Gibbsons S.and Williamson, E.M. 2010, Farmakognosi dan Fitoterapi, EGC, Jakarta. Indonesia
Irianto, K. 2006, Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme, Jilid 1, Yrama Widya, Bandung, Indonesia.
Notoatmojo, S. 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi, Bineka Cipta, Jakarta, Indonesia.
Pelczar dan Chan, 1986, Dasar-Dasar Mikrobiologi Jilid I, diterjemahkan oleh Ratna Siri Hadioetomo, Teja Imas, S. Sutami, Sri Lestari, Universitas Indonesia, Jakarta
Razak, A., Djamal, A., Revilla, G. 2013, Uji Daya Hambat Perasan Air Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia s.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus Secara In Vitro, Jurnal Kesehatan Andalas, 2(1):5-8.
Robinson, T., 1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, edisi keenam, Departement of Biochemistry University of Massachussetts, diterjemahkan oleh Kosasih, P., Penerbit ITB, Bandung. Hal : 157, 161, 198.
Wilson and Gisvold. 1982, Kimia Farmasi dan Medisinal Organik, Edisi 8, Dirjen Dikti dan Kebudayaan, Jakarta. Indonesia cit Sabir, A., 2005, Aktivitas Antibakteri Flavonoid Propolis Trigona sp Terhadap Bakteri Streptococcus mutans (in vitro), Majalah Kedokteran Gigi, Juli-September2005, hal 135-141.