UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BUAH PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA MENCIT PUTIH JANTAN
DOI:
https://doi.org/10.36387/jiis.v3i1.132Keywords:
pare, kadar glukosa darah, toleransi glukosaAbstract
Penyakit degeneratif adalah penyakit yang menyebabkan terjadinya kerusakan atau penghancuran terhadap jaringan atau organ tubuh karena gaya hidup yang tidak sehat dimana salah satunya adalah penyakit diabetes mellitus. Jumlah Penderita yang semakin melonjak dari tahun ke tahun dan pengobatan yang mahal mendorong sebagian masyarakat mencari pengobatan alternatif. yang banyak digunakan sebagai obat tradisional adalah pare (Momordica Charantia). Buah Pare banyak mengandung metabolit sekunder yang diduga dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan berbagai mekanisme kerja. Hal ini lah yang medasari penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ekstrak buah pare dapat menurunkan kadar glukosa darah mencit dan mendapatkan dosis optimal ekstrak etanol buah pare yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar glukosa darah mencit.
Sampel penelitian adalah buah pare (Momordica charantia L.) yang terdapat di Kecamatan Bati-bati yang berumur ±3 bulan. Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah 25 ekor mencit putih jantan berumur 3 bulan dengan berat rata-rata 20-40 g. Metode yang digunakan adalah tes toleransi glukosa oral dengan lima kelompok perlakuan yaitu kontrol positif (metformin 90mg/kgBB), kelompok ekstrak etanol buah pare 50mg/kgBB, 75mg/kgBB dan 100mg/kgBB serta kelompok kontrol negatif (aquadest 0,5ml/20grBB).
Hasil penelitian menunjukkan buah pare mengandung alkaloid dan steroid. Pemberian ekstrak etanol buah pare pada dosis 75 mg/kgBB dapat menurunkan kadar glukosa darah mencit putih (Mus Musculus) secara signifikan P<0,05. Dengan demikian, ekstrak etanol buah pare dapat digunakan sebagai penurun kadar glukosa darah pada mencit putih jantan.
References
American Diabetes Association, 2012, Definision of Diabetes Mellitus, Diabetes Care, Amerika, 35:64-71.
Ditjen POM, 2006, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 9-11,16, Jakarta
Graham GG, Punt J, Arora M, Day RO, Doogue MP, Duong JK, dkk., 2011 Clinical pharmacokinetics of metformin, Clin Pharmacokinet,50:81–98.
Hossain, M.A., Roy, B.K., Ahmed, K., Chowdhury, A.M.S., dan Rashid, M.A., 2007, Antidiabetic Activity of Andrographis paniculata, Dhaka Universitas J. Pharm, Sci ., 61: 15–20.
Mahendra, Krisnatuti D, Tobing A, Boy., 2008, Care Your Self Diabetes Mellitus, Penebar Plus, Jakarta
Putra, A.M.P, 2017a. Uji Aktivitas Hipoglikemik Ekstrak Etanol Semut Jepang (Tenebrio Sp.) Pada Tikus Putih Galur Sprague Dawley yang Diinduksi Aloksan, Jurnal Ilmiah Ibnu Sina Ilmu Farmasi dan Kesehatan, Vol 2 No.1, Hal 68-73.
Putra, A.M.P, 2017b. Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrrhoa bilimbbi L.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Putih Jantan yang diinduksi Aloksan, Jurnal Ilmiah Ibnu Sina Ilmu Farmasi dan Kesehatan, Vol 2 No.2, Hal 269-269.
Robinson, T., 1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, Edisi ke-4, diterjemahkan dari Bahasa Inggris oleh Kosasih Padmawinata, ITB Press, Bandung.
Sari, R.P., 2017, Efek Ekstrak Etanol Semut Jepang (Tenebrio Sp.) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Darah Tikus Putih Jantan, Jurnal Ilmiah Ibnu Sina Ilmu Farmasi dan Kesehatan, Vol 2 No.2, Hal 197-203.