UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN SELUTUI PUKA (Tabernaemontana macrocarpa Jack) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus
DOI:
https://doi.org/10.36387/jiis.v3i2.178Keywords:
antibakteri, daun selutui puka (Tabernaemontana macrocarpa Jack), Staphylococcus aureusAbstract
Tumbuhan selutui puka (Tabernaemontana macrocarpa Jack) adalah salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional. Staphylococcus aureus adalah salah satu bakteri gram positif yang menyebabkan infeksi pada manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun selutui puka terhadap Staphylococcus aureus dan mengetahui konsentrasi efektif yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Tahapan penelitian diawali dengan pembuatan simplisia, pembuatan ekstrak etanol daun selutui puka, uji skrining fitokimia ekstrak etanol, uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi kertas cakram dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 15% serta kontrol positif ampisilin 0,1% dan kontrol negatif DMSO 1%. Data yang didapat dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian uji skrining fitokimia menunjukan ekstrak etanol daun selutui puka positif mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun selutui puka terhadap bakteri Staphylococcus aureus memiliki daya hambat pada konsentrasi 5%, 10% dan 15% secara berurutan 6,09 mm, 6,24 mm dan 6,25 mm, dengan kategori daya hambat sedang.
References
Agoes, G. 2007. Teknologi Bahan Alam. ITB Press. Bandung. Hal:14.
Agustina, D., Wasito, H.S., dan Spatinah, A., 2006. Anticarcinogenesis effect of Gynura Procumbens (Lour) Merr on tongue carcinogenesis in 4NQO- induced rat, Dent, J. Hal: 126-123.
Budiyanti, N, 2016. “Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Lakum (Cayratia trifolia Linn) Terhadap Staphylococcus aureus. Karya Tulis Ilmiah. Samarinda: Akademi Farmasi.
Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial: Problematika dan Pengendaliannya. Jakarta: Salemba Medika
Davis, W.W. and Stout., T.R.1971. Disc Plate Methods Of Microbiological Antibiotik Assay. Mikrobiologi. Hal: 659-665.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Farmakope Herbal Indonesia. Edisi I. Jakarta: DepKes RI. Hal: 171-172.
Indraswari, A. 2008. “Optimasi Pembuatan Ekstrak Daun Dewan Daru (Eugenia uniflora L.) Menggunakan Metode Maserasi dengan Parameter kadar total senyawa fenolik dan Flavonoidâ€ÂÂ.Skripsi. Surakarta: Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Jawetz, M.,dan Adelberg. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Diterjemahkan oleh Huriawati Hartanto. Edisi 23. Jakarta: ECG. hal: 211-217.
Merta, IW., IN, Nuidja., dan NM, Marwati. 2003. “Ekstrak Gambir Memiliki Daya Hambat Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus Secara In Vitroâ€ÂÂ. Jurnal Skala Husada Volume 10 nomor 1.
Mulyadi, M., Wuryanti. Purbowantiningrum, R.S. 2013. Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) Kadar Sampel Alang-alang.
Pelczar, M.J., E.S. Chan. 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi Edisi ke 2. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia. Hal: 21.
Prasetyo, Inoriah, E. 2013. Pengelolaan Budidaya Tanaman Obat (Bahan Simplisia). Bengkulu: Badan Penerbitan Fakultas Pertanian UNIB. Hal: 17-19.
Pratiwi, D.R. 2013. “Potensi Antioksidan dan Antikanker Ekstrak Batang Lelutung Tokak (Tabernaemontana macrocarpa Jack.)â€ÂÂ. Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Tiwari, P. Kumar, B. Kaur, M. Kaur, G. Kaur, H. 2011. Phytochemical screening and Extraction : A Review. Internationale Pharmaceutical Sciencia. Vol (1).
Usman-Chatib Warsa, 1993. Kokus Positif Gram. Dalam (Staff Pengajar FKUI) Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran, edisi revisi. Jakarta: Bina Rupa Aksara.
Widiastuti, A.E.S., Sri, R.D.A., Ashadi., Bakti.M., Cici.P.R. 2014. Skrining Fitokimia dan Identifikasi Komponen Utama Ekstrak Metanol Kulit Durian (Durio zibethinus Murrr.) Varietas Petruk. Surakarta :Makalah Pendamping Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia VI.