EFEKTIVITAS CEFOTAXIME DAN CEFIXIME PADA DIARE AKUT KARENA INFEKSI DI BANGSAL ANAK RAWAT INAP DI SALAH SATU RUMAH SAKIT DI YOGAYAKARTA PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018

Authors

  • Adnan Adnan Universitas Ahmad Dahlan
  • Nurkhalisa Ekaputri Universitas Ahmad Dahlan

DOI:

https://doi.org/10.36387/jifi.v4i1.694

Keywords:

diare, infeksi, cefotaxime, lama rawat inap

Abstract

Diare akut karena infeksi adalah buang air besar yang frekuensinya lebih sering dari bisanya (3 kali atau lebih per hari) dengan konsistensi tinja cair. Di Indonesia, angka kejadian diare akut masih tinggi setiap tahunnya dan masih menjadi permasalahan yang perlu diperhatikan secara serius. Cefotaxime dan cefixime adalah golongan antibiotika golongan sefalosporin yang bisa digunakan untuk kasus diare akut spesifik karena infeksi bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas penggunaan cefotaxime dibandingkan dengan cefixime di bangsal anak rawat inap di RSUD Panembahan Senopati Bantul periode januari–desember 2018. Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan pengambilan data menggunakan metode retrospektif. Parameter efektifitas yang digunakan adalah lama waktu rawat inap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien diare akut karena infeksi anak paling banyak terjadi pada 57 pasien anak laki-laki (65,5%) dan 30 pasien anak perempuan (34,5%), dengan kelompok usia <1tahun (1,1%); 1-5 tahun (69,0%) dan 6-11 tahun (29,9), pasien anak yang belum sekolah 66 anak (75,9%) dan yang sedang menempuh SD 21 anak (24,1%), dan penggunaan antibiotika yang paling banyak digunakan yaitu cefotaxime 59,8%, cefixime yaitu 40,2%.Kesimpulan dari penelitian ini tidak terdapat perbedaan bermakna pada lama rawat inap kedua antibiotik tersebut (p value >0,05).

References

Kementerian kesehatan RI. (2011). Situasi DIARE di Indonesia. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan. 2(2): 1-6.

Dinkes (2018). Profil Kesehatan Kabupaten Bantul 2018. Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Bantul

Septiani, S., Cholisoh, Z., & Pharm, M. C. (2016). Evaluasi Penggunaan Obat pada Pasien Balita Terkena Diare pada Pasien Rawat Inap RSUD Kota Surakarta Tahun 2014 (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Trisnowati, K. E., Irawati, S., & Setiawan, E. (2017). Kajian penggunaan antibiotik pada pasien diare akut di bangsal rawat inap anak. J Manajemen Pelayanan Farmasi, 17(1), 16-24.

Riskesdas, 2018, Hasil utama riskesdas 2108, Kementrian kesehatan, badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, hal:29.

La Ode M.(2014).Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Penyakit Diare Pada Pasien Balita Rawat Inap di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari Sulawesi Tenggara Tahun 2013. Skripsi pada Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo. Kendari.

Iswari Yeni.(2011).Analisis Faktor Risiko Kejadian Diare Pada Anak Usia Dibawah 2 Tahun di RSUD Koja Jakarta.Tesis. Jakarta:Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Keperrawatan: tidak diterbitkan.

Sukawaty, Y., Helmidanora, R., dan Handayani, F. 2017, Profil Peresapan Obat Penyakit Diare pada Pasien Rawat Inap Anak di RSU Dr.Kanujoso Djatibowo Balikpapan, Jurnal Ilmu kesehatan (JIK), 5(2),130-136.

Almanfaluthi, M. L., & Budi, M. H. (2017). Hubungan Antara Konsumsi Jajanan Kaki Lima Terhadap Penyakit Diare Pada Anak Sekolah Dasar. Medisains, 13(3).

Anugerah, Hendra, 2007, Permasalahan Umum kesehatan Anak Usia Sekolah, Artikel, online dari Url:Http://Anugerah.Hendra.Or.id/Pasca-Nikah/3-anak-anak- /Permasalahan-Umum-Kesehatan-Anak-Usia-Sekolah/

Nabilah, 2015. Identifikasi Drug Related Problems (DRPS’s) Diare Akut Infeksi pada Pasien Pediatri di Instalasi Rawat Inap RS “X†di Kota Tangerang Selatan Periode Januari-Desember 2015

PubChem Open Chemistry Database. Cefotaxime. 2018

Newman ARE, Hedican EB. 2014. Impact of a guideline on management of children hospitalized with community-acquired pneumonia. Florida

Mohan PR. 2014. Comparison of the efficacy and safety of penicillins and cephalosporins in treatment of pediatric patients with lower respiratory tract infections. Journal

Susono, R. F., Sudarso, S., & Galistiani, G. F. (2014). Cost Effectiveness Analysis Pengobatan Pasien Demam Tifoid Pediatrik Menggunakan Cefotaxime dan Chloramphenicol di Instalasi Rawat Inap RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo. Pharmacy, Vol. 11 No. 01 Juli 2014 ISSN : 1693-3591.

Hadinegoro, 2010. Buku Ajar Infeksi Dan Pediatri Tropis, Edisi Kedua, IDAI, Jakarta.

Mandriani E, karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) yang Mengalami Dengue Syok Syndrome (DSS) Rawat Inap di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008. FK Universitas Sumatera Utara.

Published

2021-06-01

How to Cite

1.
EFEKTIVITAS CEFOTAXIME DAN CEFIXIME PADA DIARE AKUT KARENA INFEKSI DI BANGSAL ANAK RAWAT INAP DI SALAH SATU RUMAH SAKIT DI YOGAYAKARTA PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018. JIFI [Internet]. 2021 Jun. 1 [cited 2024 Jul. 2];4(1):15-24. Available from: https://e-jurnal.stikes-isfi.ac.id/index.php/JIFI/article/view/694