GAMBARAN BIAYA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN TERAPI ANTIDIABETIK ORAL DI RSUD ULIN BANJARMASIN
DOI:
https://doi.org/10.36387/jiis.v2i1.88Keywords:
Diabetes Melitus, Analisis Biaya, Antidiabetik OralAbstract
Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang membutuhkan terapi yang lama, bahkan dilakukan sepanjang hidup pasien dan membutuhkan biaya yang cukup besar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran biaya pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan terapi antidiabetik oral di RSUD Ulin Banjarmasin. Penelitian ini dilakukan dengan cara deskriptif pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan terapi antidiabetik oral yang berkunjung ke bagian rawat jalan RSUD Ulin Banjarmasin pada bulan Maret 2016. Sampel dalam penelitian ini adalah 45 pasien. Pengambilan data dilakukan dengan melihat ke bagian instalasi farmasi bagian rekam medik dan kebagian keuangan RSUD Ulin Banjarmasin. Dari 45 pasien yang di analisis, 66,67 % perempuan dan 33,33% laki-laki. Pasien dengan rentan umur 55-64 adalah persentase tertinggi 37,78%. Biaya total terapi rata-rata Rp 500,743 per bulan. Biaya tertinggi adalah biaya obat (53,27%), di ikuti biaya untuk laboratorium (36,90%), dan biaya terendah adalah biaya pemeriksaan dokter (9,83%). ÂÂÂ
References
Andayani, T. (2006). Analisis Biaya Terapi Diabetes Melitus Di Rumah Sakit Dr.Soardjito Yogyakarta,17(3) hal 130-135.
American Diabetes Association. (2012). Position Statement : Standards of Medical Care in Diabetes 2012 (internet). Available from: <http://care.diabetesjournals.org> (Accessed 22 December 2015)
Beaglehole, R. dan Lefebvre. (2004). Diabetes Action Now: An Initiative of the World Health Organization and the International Diabetes Federation. Geneva: World Health Organization and the International Diabetes Federation
Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G. & Posey, L.M. (2008). Pharmacoterapi: A Pathophysiologic Approach. 7 Edition. New York: McGraw Hill.
Depkes RI. (2005). Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes Melitus Depkes RI, Jakarta
Depkes RI. (2007). Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Murniningdyah, N. (2009). Analisis Efektifitas Biaya Penggunaan Antidiabetik Tunggal Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan di RSU Pandan Arang Boyolali, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Maidina, T. S., Djalalludin, Yasmina, A. (2012). Hubungan Kadar Hb Aic Dengan Kejadian Kaki Diabetes Melitus. Vol.9 No.2 Hal. 211-217.
Padwal, R., Mamdani, M., Alter, D. A., Hux, J. E., Rothwell, D. M., Tu, K., Laupacis, A. (2004). Antihypertensive Therapy and Incidence of Type 2 Diabetes in an Elderly Cohort Antihypertensive Therapy and Incidence of Type 2 Diabetes in an Elderly Cohort Antihypertensive Therapy and Incidence of Type 2 Diabetes in an Elderly Cohort. Diabetes Care 2004 Oct; 27(10): 2458-2463
PERKENI. (2006). Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta: Perkeni.
PERKENI. (2011). Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta: Perkeni.
Price, S. A dan Wilson, L. M, (2008). Patofisiologi, EGC: Jakarta
Trisna, Y. (2010). Aplikasi Farmakoekonomi cost analysis. Diakses 30 mei 2016. http://www.ikatanapotekerindonesia.net/artikel-a-konten/pharmaupdate/teknologi-kefarmasian/17-perkembangan-farmasi-nasional/449-aplikasi-farmakoekonomi
Vogenberg, F. R. (2001). Introduction To Applied Pharmacoeconomic. Zollo S. McGraw-Hill Co mpa nies, USA
Wolfangel, P., (2004). Addressing the High Costs of the Diabetes Epidemic in the U.S. Suplemen to Managed Care: The Rationale for Early, Aggressive Treatment Of Type 2 Diabetes: The Cost Ramifications Of Improved Health Outcomes. Volume 13, No. 5 May 2004.